Photobucket

Sabtu, 22 Agustus 2009

Agatha Christie - Hallowe'en Party (a Hercule Poirot Mystery)


Hallowe'en Party (a Hercule Poirot Mystery)
Penulis : Agatha Christie

"Aku pernah melihat pembunuhan!" Joyce membual.
"Betul, aku benar-benar melihatnya!"
Tapi siapa di pesta Hallowe'en itu yang mau percaya kepada gadis tiga belas tahun yang sudah terkenal suka bohong?

Malam itu juga, Joyce ditemukan berlutut di samping ember-ember berisi apel-apel mengapung.
Ada orang yang telah menyurukkan dan menahan kepalanya di dalam air sampai dia mati kehabisan napas.

Jelas ada orang dalam pesta itu yang punya alasan untuk mempercayai kebenaran cerita Joyce yang mengejutkan.

Tapi siapa diantara sedikit orang dewasa yang hadir---para ibu dan bibi, pendeta, dan seorang guru sekolah setempat---yang tega mengubah suatu permainan anak-anak menjadi pembunuhan kejam?


Susunan tokoh-tokoh

Mrs. Ariadne Oliver
Novelis cerita detektif yang kaya dengan gagasan tetapi jalan pikirannya kurang teratur. Kegemarannya akan apel lenyap karena pembunuhan seorang anak.

Judith Butler
Meski tenangnya bagai peri laut, teman Mrs. Oliver ini pun mengkhawatirkan anak perempuannya.

Mrs. Rowena Drake
Kegiatan-kegiatan amal di Woodleigh Common diselenggarakan sama mudahnya seperti ia menyelenggarakan pesta Halowe'en---sampai seseorang merasa perlu membunuh.

Miss Elisabeth Whittaker
Dia melihat sesuatu yang ganjil---dan Hercule Poirot harus mencari maknanya.

Joyce Reynolds
Tidak peduli apakah ia cuma berbohong atau membual, si pembunuh tak mau ambil risiko. Joyce jadi korban terakhirnya. Namun siapa korbannya yang pertama?

Mrs. Hargreavers, Miss Lee, dan Miss Johnson
Mereka membantu-bantu di pesta itu. Tampaknya mustahil mereka jadi pembunuh maupun korban pembunuhan.

Mrs. Goodbody
Dukun desa itu. Sihirnya sama sekali tak berbahaya

Hercule Poirot
Ia harus menemukan pembunuh Joyce dan membongkar sebuah pembunuhan lain---benar-benar suatu pekerjaan untuk sel-sel kelabunya yang kecil.

George
Pelayan Poirot yang senantiasa tenang.

Inspektur Spence
Rekan kerja Poirot di Kepolisian dulu yang kini menghabiskan masa pensiunnya di Woodleigh Common. Ia turun tangan untuk memecahkan misteri pembunuhan anak yang biadab ini.

Mrs. Reynolds
Ibu Joyce yang lebih banyak mengeluh daripada mengawasi anak-anaknya. Padahal anak-anaknya justru memerlukan pengawasan ketat.

Ann Reynolds
Lebih pandai dari adiknya Joyce, tapi sulit untuk mengetahui apakah ia juga lebih jujur.

Leopolds Reynolds
Ketamakannya menyebabkan ia jadi mangsa nasib yang sama dengan yang telah merenggut kakak perempuannya.

Elspeth McKay
Seorang janda, adik perempuan Inspektur Spence. Dari dia Poirot memperoleh informasi berharga.

Dr. Ferguson
Dokter keluarga Joyce. Tapi untuk Joyce yang bisa dikerjakannya hanyalah mendiagnosis pembunuhan.

Miss Emlyn
Kepala sekolah khusus untuk gadis di desa itu. Sama seperti Hercule Poirot, ia sama sekali tak suka pada pembunuhan.

Michael Garfield
Ahli pertamanan. Ia mungkin terlalu mengangungkan keindahan sampai tak dapat memahami bahwa masih ada hal-hal lain yang lebih penting.

Miranda Butler
Kalau ibunya tenang bagai peri laut, Miranda dapat disamakan dengan peri hutan yang anggun dan lincah. Ia cantik, polos, dan tidak duniawi.

Jeremy Fullerton
Mulanya pantas dihormati dan selalu patuh pada hukum, pengacara tua ini ternyata bisa juga jatuh iba---benarkah ia sepenuhnya tak sadar bahwa perusahaannya ada di pusat suatu rencana pembunuhan?

Olga Seminoff
Ia jelas orang asing, mungkin juga ia pembohong dan pencuri. Ia menghilang secara misterius sehingga membangkitkan rasa ingin tahu Poirot.

Nicholas Ransom dan Desmond Holland
Pemuda-pemuda riang yang penuh gaya, tetapi pada dasarnya mereka mempunyai pikiran yang sehat.

Mrs. Harriet Leaman
Seperti kebiasaan pelayan-pelayan yang selalu usil dan ingin tahu, ia mengumpulkan informasi yang menolong Poirot.

Cerita Awal

Mrs. Oliver sedang membantu-bantu mempersiapkan acara pesta Hallowe'en yang diadakan oleh Mrs. Drake. Saat itu, dia bertemu Joyce---anak berusia belasan tahun yang tampaknya ingin menarik perhatiannya. Joyce berkata kalau dia pernah melihat pembunuhan. Katanya, dia tidak mengatakannya pada orang lain karena dulu dia mengira hal yang dilihatnya bukanlah pembunuhan.

Namun, saat acara Hallowe'en berakhir, Joyce ditemukan di dekat ember-ember yang berisi apel-apel untuk permainan di acara Hallowe'en itu. Mrs. Oliver segera mencari Hercule Poirot, sahabat lamanya sekaligus seorang detektif untuk mengungkapkan misteri dibalik pembunuhan kejam yang telah merenggut nyawa anak tak berdosa dan membuat kecintaan Mrs. Oliver terhadap apel lenyap.

Silahkan membaca untuk mengetahui cerita lebih lanjut . .




sincerely yours . .





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jang Nara - Sweet Dream
 

Colorful Days Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal